Penghargaan
(REWARD)
Penghargaan
adalah ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para karyawan agar
produktivitasnya tinggi Tohardi (2002). Penghargaan adalah insentif yang
mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para
karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif Henri Simamora (2004).
Penghargaan adalah reward dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang
dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan Mahmudi (2005). Schuster
(1985), Byras dan Rue (1997) mendefenisikan penghargaan sebagai berikut :
Penghargaan
Intrinsik adalah penghargaan intrinsik berisi penghargaan yang berasal dari
respon individu terhadap pekerjaan itu sendiri, yaitu berasal dari transaksi
antara seorang individu dengan tugasnya tanpa ikut sertanya (campur tangan)
pihak ketiga. Penghargaan intrinsik ditentukan oleh individu dalam interaksinya
dengan pekerjaannya. Contoh, penghargaan intrinsik dapat berupa rasa tanggung
jawab, rasa tertantang, rasa unggul, rasa mengontrol, rasa berpartisipasi, dan
sebagainya. Manajemen harus merancang pekerjaan sedemikian rupa sehingga
penghargaan intrinsik dapat dicapai oleh karyawan yang memenuhinya.
Penghargaan
Ekstrinsik adalah Penghargaan ekstrinsik adalah kompensasi yang secara langsung
disampaikan dan dikontrol oleh organisasi (pihak ketiga) serta bersifat lebih
kasat mata (mudah dilihat). Sistem penghargaan ekstrinsik mengacu pada semua
penghargaan di luar pekerjaan itu sendiri. Dengan demikian, sistem penghargaan
ekstrinsik mencakup baik penghargaan finansial maupun non-finansial yang
diberikan oleh organisasi dalam usahanya untuk merespon kinerja karyawan, baik
secara kualitas maupun kuantitas.
Pada
prinsipnya penghargaan merupakan program wajib perusahaan yang menginginkan
perusahaan Mahmudi (2005). Maka jelas penghargaan organisasional adalah semua
yang dihargai dan diinginkan sumber daya manusia yang mampu dan mau diberikan
perusahaan sebagai ganti atas kontribusi yang diberikan sumber daya manusia
tersebut. Didalamnya terbagi lagi menjadi berbagai penghargaan finansial dan
non-finanasial. Meskipun uang adalah alat yang sangat besar pengaruhnya bagi
karyawan dan produktivitas mereka, dampak dari penghargaan non-finansial juga
sama berartinya bagi karyawan. Karyawan menginginkan penghargaan yang setimpal
dengan apa yang diberikannya kepada perusahaan dan sama dengan yang diterima
karyawan lain dengan pekerjaan serupa pasti karyawan tersebut akan menunjukkan
hasil kerja yang konsisten. Norma ekuitas adalah hal yang penting bagi
penghargaan. Jika karyawan tidak memperolehnya, maka cenderung akan mengurangi
sumbangsih mereka atau bahkan keluar dari perusahaan tersebut. Penghargaan
dapat menjembatani gap antara tujuan perusahaan dengan harapan dan aspirasi
individual Sedamaryanti (2001). Sedamaryanti juga menjelaskan bahwa penghargaan
berfungsi sebagai motivasi untuk mengulangi perilaku yang disetujui secara
sosial, juga untuk memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial. Maksud dan
tujuan dari penghargaan adalah agar karyawan menjadi lebih giat lagi usahanya
untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya. Jadi dalam
sisi yang lebih luas, penghargaan dirancang agar mampu menarik perhatian,
mempertahankan dan mendorong karyawan agar bekerja lebih produktif, di mana
penghargaan harus mencerminkan win-win result, bagi karyawan dan perusahaan.
Secara luas penghargaan diciptakan untuk menarik, menahan, dan memotivasi
kinerja karyawan. Namun tujuan yang lebih penting didalamnya adalah keadilan
atas persamaan yang bisa dicapai dengan setidaknya tiga dimensi berikut:
Kesamaan
Internal: berdasarkan harga dari apa yang diberikan karyawan bagi perusahaan.
Kesamaan
Eksternal: disesuaikan dengan pembayaran raya-rata perusahaan lainnya.
Kesamaan Individual:
pembayaran yang adil sesama individu yang melakukan pekerjaan yang sama atau
serupa. Penghargaan (REWARD)
Penghargaan adalah ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para
karyawan agar produktivitasnya tinggi Tohardi(2002).
Penghargaan adalah insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat
meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang
kompetitif Henri Simamora (2004). Penghargaan adalah
reward dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja
melampaui standar yang telah ditentukanMahmudi (2005). Schuster (1985), Byras dan Rue (1997)
mendefenisikan penghargaan sebagai berikut :
·
Penghargaan Intrinsik adalah penghargaan intrinsik berisi
penghargaan yang berasal dari respon individu terhadap pekerjaan itu sendiri,
yaitu berasal dari transaksi antara seorang individu dengan tugasnya tanpa ikut
sertanya (campur tangan) pihak ketiga. Penghargaan intrinsik ditentukan oleh
individu dalam interaksinya dengan pekerjaannya. Contoh, penghargaan intrinsik
dapat berupa rasa tanggung jawab, rasa tertantang, rasa unggul, rasa
mengontrol, rasa berpartisipasi, dan sebagainya. Manajemen harus merancang
pekerjaan sedemikian rupa sehingga penghargaan intrinsik dapat dicapai oleh
karyawan yang memenuhinya.
·
Penghargaan Ekstrinsik adalah Penghargaan ekstrinsik adalah
kompensasi yang secara langsung disampaikan dan dikontrol oleh organisasi
(pihak ketiga) serta bersifat lebih kasat mata (mudah dilihat). Sistem
penghargaan ekstrinsik mengacu pada semua penghargaan di luar pekerjaan itu
sendiri. Dengan demikian, sistem penghargaan ekstrinsik mencakup baik
penghargaan finansial maupun non-finansial yang diberikan oleh organisasi dalam
usahanya untuk merespon kinerja karyawan, baik secara kualitas maupun
kuantitas.
Pada prinsipnya penghargaan merupakan program wajib perusahaan
yang menginginkan perusahaan Mahmudi(2005). Maka jelas
penghargaan organisasional adalah semua yang dihargai dan diinginkan sumber
daya manusia yang mampu dan mau diberikan perusahaan sebagai ganti atas
kontribusi yang diberikan sumber daya manusia tersebut. Didalamnya terbagi lagi
menjadi berbagai penghargaan finansial dan non-finanasial. Meskipun uang adalah
alat yang sangat besar pengaruhnya bagi karyawan dan produktivitas mereka,
dampak dari penghargaan non-finansial juga sama berartinya bagi karyawan.
Karyawan menginginkan penghargaan yang setimpal dengan apa yang diberikannya
kepada perusahaan dan sama dengan yang diterima karyawan lain dengan pekerjaan
serupa pasti karyawan tersebut akan menunjukkan hasil kerja yang konsisten.
Norma ekuitas adalah hal yang penting bagi penghargaan. Jika karyawan tidak
memperolehnya, maka cenderung akan mengurangi sumbangsih mereka atau bahkan
keluar dari perusahaan tersebut. Penghargaan dapat menjembatani gap antara
tujuan perusahaan dengan harapan dan aspirasi individual Sedamaryanti (2001).
Sedamaryanti juga menjelaskan bahwa penghargaan berfungsi sebagai motivasi
untuk mengulangi perilaku yang disetujui secara sosial, juga untuk memperkuat
perilaku yang disetujui secara sosial. Maksud dan tujuan dari penghargaan
adalah agar karyawan menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau
mempertinggi prestasi yang telah dicapainya. Jadi dalam sisi yang lebih luas,
penghargaan dirancang agar mampu menarik perhatian, mempertahankan dan
mendorong karyawan agar bekerja lebih produktif, di mana penghargaan harus
mencerminkan win-win result, bagi karyawan dan perusahaan. Secara luas
penghargaan diciptakan untuk menarik, menahan, dan memotivasi kinerja karyawan.
Namun tujuan yang lebih penting didalamnya adalah keadilan atas persamaan yang
bisa dicapai dengan setidaknya tiga dimensi berikut:
·
Kesamaan Internal: berdasarkan harga dari apa yang diberikan
karyawan bagi perusahaan.
·
Kesamaan Eksternal: disesuaikan dengan pembayaran raya-rata
perusahaan lainnya.
·
Kesamaan Individual: pembayaran yang adil sesama individu yang
melakukan pekerjaan yang sama atau serupa.
PENGERTIAN
HUKUMAN
Hukuman
ini berarti untuk Meningkatkan KEDISIPLINAN seseorang.
Hukuman
adalah vonis dari pengadilan terhadap seseorang yang terbukti bersalah
(Purwadarminta, kamus umum bahasa Indonesia:1991). Pembentukan disiplin diri
merupakan suatu proses yang harus dimulai sejak masa kanak-kanak. Oleh karena
itu pendidikan disiplin pertama-tama sudah dimulai dari keluarga (orang tua).
Dalam kehidupan masyarakat secara umum, metode yang paling sering digunakan
untuk mendisiplinkan warganya adalah dengan pemberian hukuman.
Hal
yang sama dilakukan juga oleh sebagian besar orang tua ataupun guru dalam
mendidik anak-anak atau muridnya. Kerugiannya adalah disiplin yang tercipta
merupakan disiplin jangka pendek, artinya anak hanya menurutinya sebagai
tuntutan sesaat, sehingga seringkali tidak tercipta disiplin diri pada mereka.
Hal tersebut disebabkan karena dengan hukuman anak lebih banyak mengingat
hal-hal negatif yang tidak boleh dilakukan, daripada hal-hal positif yang
seharusnya dilakukan.
Dampak
lain dari penggunaan hukuman adalah perasaan tidak nyaman pada anak karena
harus menanggung hukuman yang diberikan orang tuanya jika ia melanggar batasan
yang ditetapkan. Tidak mengherankan jika banyak anak memiliki persepsi bahwa
disiplin itu adalah identik dengan penderitaan. Persepsi tersebut bukan hanya
terjadi pada anak-anak tetapi juga seringkali dialami oleh orang tua mereka.
Akibatnya tidak sedikit orang tua membiarkan anak-anak “bahagia” tanpa
disiplin. Tentu saja hal ini merupakan suatu kekeliruan besar, karena di masa-masa
perkembangan berikutnya maka individu tersebut akan mengalami berbagai masalah
dan kebingungan karena tidak mengenal aturan bagi dirinya sendiri.
Disiplin
adalah proses pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk
mengendalikan diri sendiri, dan menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap
tata tertib atau nilai tertentu (Andrias Harefa, menjadi manusia pembelajar).
Disiplin di sini dimaksudkan cara kita mengajarkan kepada anak tentang perilaku
moral yang dapat diterima kelompok. Tujuan utamanya adalah memberitahu dan
menanamkan pengertian dalam diri anak tentang perilaku mana yang baik dan mana
yang buruk, dan untuk mendorongnya memiliki perilaku yang sesuai dengan standar
ini. Dalam disiplin, ada tiga unsur yang penting, yaitu hukum atau peraturan
yang berfungsi sebagai pedoman penilaian, sanksi atau hukuman bagi pelanggaran
peraturan itu, dan hadiah untuk perilaku atau usaha yang baik (Dr. Martin
Leman, disiplin anak:2000).
penghargaan dalam suatu organisasi itu penting karena
kita memang menghargai mereka yang sudah berupaya mengubah cara kerja mereka.
Penghargaan juga memperlihatkan bahwa kita menganggap penting budaya tersebut.
Pesan-pesan pentingnya sebuah budaya harus kita sampaikan terus menerus. Pesan
dengan menyampaikan di dalam pertemuan atau setiap pagi sebelum memulai
kegiatan memang efektif tetapi lebih efektif jika kita memberikan pesan secara
tidak langsung. Penghargaan juga akan memicu orang-orang untuk melakukan yang
terbaik. Sebaiknya penghargaan bukan untuk mereka yang paling di dalam
bidangnya melainkan berikan target dan berikan penghargaan buat mereka yang
melampui target yang ada. Penghargaan juga berfungsi untuk memperlihatkan bahwa
kita sebagai atasan menghargai kinerja mereka yang sesuai dengan aturan yang
berlaku. sedangkan aturan dan hukum berfungsisebagai
suatu alat pengendali agar suatu kinerja dalam suatu organisasi tersebut dapat
berjalan dengan baik. jika suatu organisasi aturan dan hukum tidak diterapkan
maka suatu organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan akan
menimbulkan konflik kepentingan baik antar individu ataupun antar organisasi.
Untuk mengefektifkan peraturan tersebut butuh kesadaran untuk mematuhi
peraturan yang sudah diterapkan dalam sebuah organisasi tersebut, maka
dibuatlah hukum aga kita mematuhi hukum tersebut. Hukum tersebut juga berlaku
dalam bersosialisasi contohnya dalam berorganisasi. Pentingnya hukum dalam
organisasi agar pelaku dalam organisasi tersebut untuk merubah perilaku
pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal, Klarifikasi,
dan Impersonalitas (tidak bersifat pribadi).
IMPLIKASI
HUKUMAN DAN PENGHARGAAN PADA PERUSAHAAN
Manajemen
sumber daya manusia merupakan program, aktivitas untuk mendapatkan, mengembangkan,
memelihara dan mendayagunakan sumber daya manusia untuk mendukung perusahaan
mencapai tujuannya. Dalam mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan sumber daya
manusia (karyawan) yang berkualitas. Kualitas atau kinerja karyawan harus
selalu dipelihara dan ditingkatkan,salah satu caranya adalah dengan penerapan
reward dan punishment. Perusahaan menyadari demi menjaga dan meningkatkan
kinerja karyawan perusahaan harus segera berbenah dalam pengelolaan manajemen
yang profitable dan professional, salah satu caranya adalah dengan menerapkan
reward dan punishment. Diharapkan dengan adanya penerapan reward dan punishment
kinerja karyawan dapat ditingkatkan dan perusahaan dapat mencapai tujuanya
secara keseluruhan.
Sumber
:
http://www.the-az.com/makalah-pengaruh-penerapan-hukuman-terhadap-kemandirian-siswa-dalam-belajar/
https://evulee.wordpress.com/2011/01/09/pentingnya-tentang-hukuman-dan-penghargaan-dalam-organisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar